Bagaimana Diskon Mempengaruhi Psikologi Kita dan Membuat Kita Membeli Suatu Produk?

Bagaimana Diskon Mempengaruhi Psikologi Kita dan Membuat Kita Membeli Suatu Produk

Kita semua pasti pernah membeli produk karena tergoda diskon. Tergoda potongan harga yang diembel-embeli tulisan dicoret dengan tinta merah. Namun, sadarkah kita? Dibalik fenomena diskon itu terdapat fenomena komunikasi yang terjadi. Fenomena komunikasi yang tanpa sadar membuat kita membeli produk yang didiskon. Membelinya, meski sadar dan paham bahwa diskon itu sebenarnya hanya trik pemasaran semata.

Tidak bisa dipungkiri, kita semua memutuskan sesuatu sebagian besar dipengaruhi oleh pikiran bawah sadar. Bahkan, hampir 90 persen dari keputusan kita dipengaruhi oleh pikiran bawah sadar.

Dan, pikiran bawah sadar sebagian besar dibentuk oleh faktor eksternal yang bertumpuk/terakumulasi membentuk pikiran bawah sadar kita. Oleh karenanya, meskipun kita terkadang paham dan tau tentang sesuatu (Diskon, Cinta, dan Perasaan) kita terkadang tidak bisa berpikir jernih dan berakhir membeli atau menerima suatu keputusan yang tidak masuk akal.

Lalu, apa sih fenomena komunikasi yang terjadi di balik diskon produk sehingga kita tanpa sadar tertarik dan membelinya? Namanya adalah Anchor Effect.

Anchor Effect dalam Diskon Produk


Anchor effect adalah bias kognitif di mana orang-orang cenderung menggunakan informasi pertama yang mereka terima sebagai titik acuan untuk membuat keputusan. Dalam konteks diskon produk, anchor effect dapat mempengaruhi persepsi konsumen tentang nilai produk dan kemauan mereka untuk membelinya.

Berikut adalah beberapa cara anchor effect bekerja dalam diskon produk:

1. Penetapan Harga Awal yang Tinggi


Penjual dapat menggunakan harga awal yang tinggi sebagai anchor untuk membuat diskon tampak lebih menarik. Contohnya, jika sebuah produk dijual dengan harga Rp 100.000 dan kemudian di diskon menjadi Rp 50.000, konsumen mungkin akan menganggap diskon tersebut sangat menarik meskipun harga finalnya masih tergolong tinggi.

2. Perbandingan dengan Harga Asli


Penjual seringkali menampilkan harga asli produk di samping harga diskon untuk memperkuat anchor effect. Hal ini membuat konsumen fokus pada perbedaan harga dan lebih mudah tergoda untuk membeli produk tersebut.

3. Diskon Bertingkat


Penjual dapat menawarkan diskon bertingkat untuk meningkatkan anchor effect. Contohnya, diskon 10% untuk pembelian pertama, 20% untuk pembelian kedua, dan seterusnya. Hal ini membuat konsumen ingin membeli lebih banyak untuk mendapatkan diskon yang lebih besar.

4. Penawaran Terbatas


Penjual dapat menggunakan penawaran terbatas, seperti "diskon hanya berlaku untuk hari ini" atau "stok terbatas", untuk meningkatkan anchor effect. Hal ini membuat konsumen merasa perlu segera membeli produk tersebut sebelum kehabisan.

Lantas, bagaimanakah seharusnya kita menanggapi diskon dan menekan pikiran bawah sadar kita agar tidak menjadi tindakan impulsive buying? Berikut beberapa tips yang bisa kita lakukan.

  • Lakukan riset harga sebelum membeli produk.
  • Bandingkan harga produk di berbagai toko.
  • Pertimbangkan nilai produk, bukan hanya diskonnya.
  • Jangan terburu-buru membeli produk hanya karena ada diskon.
  • Pikirkan apakah Anda benar-benar membutuhkan produk tersebut.

Kesimpulan


Anchor effect adalah strategi yang sering digunakan oleh penjual untuk mempengaruhi persepsi konsumen tentang nilai produk dan kemauan mereka untuk membelinya. Dengan memahami cara kerja anchor effect, konsumen dapat membuat keputusan pembelian yang lebih rasional dan menghindari pembelian impulsif.

0 Komentar

Anda bebas berkomentar selama tidak mengandung unsur SARA dan PORNOGRAFI. Selamat berbagi pendapat dan berdiskusi di kolom komentar ini.

Orang baik berkomentar dengan baik.
Jadilah komentator yang baik.