Ada sebuah stadion tua di sudut kota kecil di Jawa Timur, tempat Pak Agus menghabiskan sore harinya. Di sana, ia bukan hanya sekadar penjaga stadion; ia adalah saksi hidup mimpi anak-anak kampung yang berlari di atas lapangan, mencoba mengejar bola, dan mungkin, masa depan yang lebih baik. Baginya, sepakbola adalah lebih dari olahraga—ia adalah harapan.
Namun, beberapa tahun lalu, harapan itu sempat redup. Kompetisi sepakbola Indonesia seolah kehilangan nyawa, dan banyak stadion seperti milik Pak Agus terabaikan, menjadi tempat kenangan, bukan arena perjuangan.
Tapi, perubahan itu mulai terasa. Tahun 2021, BRI hadir sebagai sponsor utama Liga 1, membawa nama baru: BRI Liga 1. Banyak yang bertanya-tanya, apa hubungannya sebuah bank dengan sepakbola? Namun, bagi Pak Agus dan ribuan orang lain, ini adalah awal cerita yang baru.
Sepakbola Indonesia pernah berada di titik nadir. Konflik organisasi, kekurangan sponsor, dan ketidakpastian membuat banyak pemain, pelatih, bahkan klub kehilangan gairah. Pak Agus sendiri ingat bagaimana stadion tempatnya bekerja sering kosong, bahkan untuk laga besar. Penonton enggan datang karena kompetisi kurang menarik dan minimnya fasilitas.
Namun, ketika BRI masuk ke dunia sepakbola, harapan mulai terbit perlahan. Langkah BRI tak sekadar soal uang, tapi komitmen membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap kompetisi. Mereka menghidupkan mimpi yang nyaris pudar, baik untuk pemain, klub, hingga orang-orang seperti Pak Agus yang hidupnya bergantung pada hiruk pikuk pertandingan.
Di tahun pertama menjadi sponsor utama, BRI langsung mengukir jejaknya. Pada 2021, hanya 79% penonton yang sadar akan kehadiran mereka. Namun, angka itu melonjak menjadi 98,6% pada 2022 dan mencapai puncaknya pada 2023 dengan tingkat awareness 100%. Tapi, ini bukan hanya tentang angka. Ini tentang bagaimana BRI menjadi bagian dari cerita masyarakat, dari stadion ke stadion, dari pemain ke penonton.
Pak Agus, yang dulu khawatir stadionnya tak lagi menjadi pusat aktivitas, kini tersenyum lebar. Setiap akhir pekan, ia melihat keluarga datang bersama anak-anak mereka, membawa bendera tim kebanggaan. Ia melihat warung-warung kecil di sekitar stadion kembali hidup. Baginya, ini bukan hanya soal sepakbola, tapi kehidupan.
Tak berhenti di lapangan hijau, kehadiran BRI Liga 1 juga membawa dampak ekonomi yang luar biasa. Berdasarkan survei dari BRI Research Institute, pada 2024, perputaran ekonomi yang dihasilkan kompetisi ini mencapai angka fantastis: Rp10,42 triliun. Dari jumlah itu, sekitar Rp5,93 triliun menjadi kontribusi terhadap PDB, dengan tambahan pendapatan rumah tangga pekerja sebesar Rp2,27 triliun. Bahkan, pemerintah mendapatkan potensi pendapatan pajak sebesar Rp866 miliar, sementara sekitar 45 ribu lapangan kerja tercipta.
Pak Agus adalah salah satu dari mereka yang merasakan dampak itu. Dengan stadion yang kembali ramai, ia tak hanya mengandalkan gaji sebagai penjaga stadion. Ia kini membuka warung kecil yang menjual makanan ringan untuk penonton. "BRI Liga 1 bukan hanya menghidupkan stadion, tapi juga hidup saya," katanya suatu sore.
Salah satu langkah inovatif BRI adalah mengintegrasikan teknologi digital dalam pengalaman sepakbola. Lewat aplikasi BRImo, penonton bisa membeli tiket, memesan merchandise, hingga mendapatkan informasi seputar pertandingan. Hal ini bukan hanya mempermudah akses, tapi juga memperkuat posisi BRI sebagai bank yang relevan di era modern. Dengan BRImo, masyarakat tak lagi melihat bank sebagai tempat yang kaku, melainkan bagian dari gaya hidup mereka—termasuk gaya hidup sebagai penggemar sepakbola.
BRI telah membuktikan bahwa sepakbola bukan hanya tentang olahraga, melainkan alat untuk membangun masyarakat. Dari lapangan hijau hingga aplikasi digital, BRI menghubungkan mimpi-mimpi kecil seperti milik Pak Agus dengan visi besar ekonomi nasional. Dalam tiga tahun terakhir, mereka telah menciptakan dampak yang tidak hanya terlihat, tapi juga terasa.
Kini, ketika matahari mulai tenggelam di stadion kecil itu, Pak Agus melihat anak-anak berlatih dengan penuh semangat. "Mungkin di antara mereka ada yang akan bermain di BRI Liga 1 suatu hari nanti," gumamnya, penuh harap.
Dan itulah keajaiban sepakbola: ia mempersatukan, ia memberi kehidupan, dan dengan dukungan seperti dari BRI, ia membuka jalan menuju masa depan yang lebih cemerlang. (*)
Tapi, perubahan itu mulai terasa. Tahun 2021, BRI hadir sebagai sponsor utama Liga 1, membawa nama baru: BRI Liga 1. Banyak yang bertanya-tanya, apa hubungannya sebuah bank dengan sepakbola? Namun, bagi Pak Agus dan ribuan orang lain, ini adalah awal cerita yang baru.
Menghidupkan Kembali Mimpi yang Nyaris Pudar
Sepakbola Indonesia pernah berada di titik nadir. Konflik organisasi, kekurangan sponsor, dan ketidakpastian membuat banyak pemain, pelatih, bahkan klub kehilangan gairah. Pak Agus sendiri ingat bagaimana stadion tempatnya bekerja sering kosong, bahkan untuk laga besar. Penonton enggan datang karena kompetisi kurang menarik dan minimnya fasilitas.
Namun, ketika BRI masuk ke dunia sepakbola, harapan mulai terbit perlahan. Langkah BRI tak sekadar soal uang, tapi komitmen membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap kompetisi. Mereka menghidupkan mimpi yang nyaris pudar, baik untuk pemain, klub, hingga orang-orang seperti Pak Agus yang hidupnya bergantung pada hiruk pikuk pertandingan.
Menghidupkan Liga, Membawa Gairah Kehidupan
Di tahun pertama menjadi sponsor utama, BRI langsung mengukir jejaknya. Pada 2021, hanya 79% penonton yang sadar akan kehadiran mereka. Namun, angka itu melonjak menjadi 98,6% pada 2022 dan mencapai puncaknya pada 2023 dengan tingkat awareness 100%. Tapi, ini bukan hanya tentang angka. Ini tentang bagaimana BRI menjadi bagian dari cerita masyarakat, dari stadion ke stadion, dari pemain ke penonton.
Pak Agus, yang dulu khawatir stadionnya tak lagi menjadi pusat aktivitas, kini tersenyum lebar. Setiap akhir pekan, ia melihat keluarga datang bersama anak-anak mereka, membawa bendera tim kebanggaan. Ia melihat warung-warung kecil di sekitar stadion kembali hidup. Baginya, ini bukan hanya soal sepakbola, tapi kehidupan.
Binar Bahagia di Dalam dan Luar Lapangan
Tak berhenti di lapangan hijau, kehadiran BRI Liga 1 juga membawa dampak ekonomi yang luar biasa. Berdasarkan survei dari BRI Research Institute, pada 2024, perputaran ekonomi yang dihasilkan kompetisi ini mencapai angka fantastis: Rp10,42 triliun. Dari jumlah itu, sekitar Rp5,93 triliun menjadi kontribusi terhadap PDB, dengan tambahan pendapatan rumah tangga pekerja sebesar Rp2,27 triliun. Bahkan, pemerintah mendapatkan potensi pendapatan pajak sebesar Rp866 miliar, sementara sekitar 45 ribu lapangan kerja tercipta.
Pak Agus adalah salah satu dari mereka yang merasakan dampak itu. Dengan stadion yang kembali ramai, ia tak hanya mengandalkan gaji sebagai penjaga stadion. Ia kini membuka warung kecil yang menjual makanan ringan untuk penonton. "BRI Liga 1 bukan hanya menghidupkan stadion, tapi juga hidup saya," katanya suatu sore.
Melangkah Lebih Jauh dengan BRImo
Salah satu langkah inovatif BRI adalah mengintegrasikan teknologi digital dalam pengalaman sepakbola. Lewat aplikasi BRImo, penonton bisa membeli tiket, memesan merchandise, hingga mendapatkan informasi seputar pertandingan. Hal ini bukan hanya mempermudah akses, tapi juga memperkuat posisi BRI sebagai bank yang relevan di era modern. Dengan BRImo, masyarakat tak lagi melihat bank sebagai tempat yang kaku, melainkan bagian dari gaya hidup mereka—termasuk gaya hidup sebagai penggemar sepakbola.
BRI dan Masa Depan Sepakbola Indonesia
BRI telah membuktikan bahwa sepakbola bukan hanya tentang olahraga, melainkan alat untuk membangun masyarakat. Dari lapangan hijau hingga aplikasi digital, BRI menghubungkan mimpi-mimpi kecil seperti milik Pak Agus dengan visi besar ekonomi nasional. Dalam tiga tahun terakhir, mereka telah menciptakan dampak yang tidak hanya terlihat, tapi juga terasa.
Kini, ketika matahari mulai tenggelam di stadion kecil itu, Pak Agus melihat anak-anak berlatih dengan penuh semangat. "Mungkin di antara mereka ada yang akan bermain di BRI Liga 1 suatu hari nanti," gumamnya, penuh harap.
Dan itulah keajaiban sepakbola: ia mempersatukan, ia memberi kehidupan, dan dengan dukungan seperti dari BRI, ia membuka jalan menuju masa depan yang lebih cemerlang. (*)
0 Komentar
Anda bebas berkomentar selama tidak mengandung unsur SARA dan PORNOGRAFI. Selamat berbagi pendapat dan berdiskusi di kolom komentar ini.
Orang baik berkomentar dengan baik.
Jadilah komentator yang baik.