Mandi Ria di Dam Ghueh, Besuki, Situbondo


Selamat pagi 😊 kali ini saya berkesempatan untuk jalan-jalan ke sebuah dam. Ya dalam bahasa madura kami menyebutnya Dam, kalau di bahasa Indonesiakan artinya bendungan. Mungkin, sebelum kita bincang-bincang lebih jauh lagi, saya infokan bahwa dalam tulisan ini saya mungkin menggunakan beberapa kata bahasa daerah yang nanti akan saya artikan.

Pertama, Dam Ghueh. Secara bahsa artinya Bendungan Gua. Sebenarnya saya tidak menemukan gua sama sekali di sekitar area ini. Tapi dinding batu di sebelah timu yang beberapa sisinya seperti menjorok ke dalam bisa dibilang seperti gua. Jadi saya asumsikan nama Goa diambil dari dinding di sebelah timur bendungan yang mirip seperti Goa.

Untuk letaknya, Dam Ghueh ini terletak di Desa Mandar, Kecamatan Besuki, kabupaten Situbondo. Sebenarnya bagi saya Dam ghueh ini bukanlah suatu tempat yang asing. Karena biasanya setiap akhir pekan banyak orang rumah saya yang pergi kesana untuk sekedar madni atau menikmati pemandangan disana. 

Pada lawatan saya kemaren, saya terpaksa main basah-basah an karena  adik sepupu saya tidak mau berenang. Mau tidak mau saya pun harus turun sungai 😁. sebenarnya saya tidak ada niat untuk mandi atau main air, semata hanya ingin memotret serta meneaah kelebihan dan kekurangan Dam Ghueh sebagai sebuah spot wisata. Nah, sependek pengetahuan saya, berikut saya paparkan kelebihan dan kekurangan Dam Ghueh, siapa tahu anda tertarik untuk mampir?

Paman saya terpaksa nyebur juga 


Tempat Wisata yang Nanggung

Bagi saya Dam ghueh sebenarnya bisa dijadikan spot wisata. Pertama, sejak dulu tempat ini dikenal sebagai bendungan yang panoramanya cukup indah. Airnya pun jernih. Juga jalan menuju dam Ghueh dipenuhi dengan jajaran pohon kapuk yang terlihat indah. Itu lo yang putih-putih isi bantal kita. Pemandangan jajaran pohon itu sungguh indah. Terlebih musim gugur, daun yang berserakan semakin memperindah panorama. Seperti berada di luar negeri.

Akses jalannya pun bisa dibilang cukup baik. Jalan masih teraspal bagus dan kokoh. Saya hanya menemui 2 lubang di jalan yang bisa dibilang cukup parah. 




Sayang, hal ini bertolak belakang dengan spot dam ghueh itu sendiri. Oke, bendungannya terawat rapi, tapi saya rasa sebagai tempat wisata, dam ghueh kurang memorable atau diingat. Maksudnya begini, kita ambil contoh Jakarta, ikonnya ya Monas. Contoh lain, misal wana wisata Pasir putih Situbondo, atau wana wisata Tampora yang kini punya beberapa spot memorable yang cukup instagramable serta worth it untuk dikunjungi.

Menurut sependek pengetahuan saya, mungkin jika pemerintah desa terkait atau jajaran anak mudanya mau berjuang membangun Dam Ghueh, tempat ini bisa menjadi salah satu spot wisata yang potensial. Selain itu, ekonomi masyarakat sekita bisa terbantu. Sepengetahuan saya, hanya ada sebuah warung yang menjual kopi serta makanan ringan di area ini.

Jadi, saya rasa jika ada insenti seperti pembangunan papan nama dari beton. Atau pemberian –wahana-wahana yang bisa memikat turis lokal ataupun manca negara untuk datang.

Berikutnya, hal yang saya sayangkan, adalah banyak anak muda yang memanfaatkan tebing di sebelah timur dam ghueh untuk berpacaran sampai berbuat mesum.  Memang panorama di tempat tersebut bisa dibilang bagus dan indah. Tapi mbok ya jangan dibuat pacaran tau mesum-mesum an. 

“Lebih baik ajak makan malam di restoran atau terserah dimana. Ajak orang tuanya lalu pinang si DOI. Jangan di panjat dulu baru dipinang”

Daripada mesum main kucing-kucingan. Toh lebih baik membantu pengembangan dam ghueh itu sendiri. Timbang mesum-mesum toh lebih baik foto, lalu viralkan tempat yang indah itu looo
Butuh Bantuan Serta Dukungan

Hemat saya, Dam ghueh ini sangat perlu dukungan serta bantuan untuk menggerakkan potensi desa tersebut. Sumber daya alam sudah ada tapi SDM nya tidak bisa mengoalh dengan maksimal. “Yeh tak ghellem maju caretanah degghik” ya begitulah maduranya. 


Debit airnya tidak terlalu besar 


Semoga ada warga lokal yang membaca tulisan ini. Sukur-sukur pemerintah mau membantu lewat dinas pariwisata. Saya sangat bersukur dan berterima kasih.

So, mungkin segitu aja cerita saya tentang Dam Ghueh ini. Singkatnya, Dam ghueh ini adalah tempat wisata yang potensial serta memiliki akses jalan yang bisa dibilang cukup bagus. Serta masih belum ada Tiket masuknya, alias gratis. Entah nanti jika Dam ghueh di renovasi 😁 atau diupgrade apakah bakalan ada Tiket masuknya atua tidak, ya apa can degghik lah 😂

Jadi, sampai disini saja. Tunggu tulisan saya selanjutnya tentang tempat-tempat keren lain di Situbondo 😊 salam hangat 😉

  

6 Komentar

  1. Mungkin kalau diadain fasilitas tubing atau juga spot berfoto kekinian ..., keasrian lokasinya yang berbatasan dengan persawahan bisa jadi rame kunjungan wiatawan dari kota sekitaran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener juga itu mas, bisa iaplikasikan,... mulai ah suarakan dulu

      Hapus
  2. orang Situbondo juga mas... saya juga orang Situbondo... bisa bisa banget buat potensi jadi tempat wisata... keren lah #jejakbiru

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mas, banyak banget pootensi wisata di Situbondo, tapi (maaf) kita kek terlalu terkekang sama adat :)
      tapi adat adalah suatu yang bagus pula

      Hapus

Anda bebas berkomentar selama tidak mengandung unsur SARA dan PORNOGRAFI. Selamat berbagi pendapat dan berdiskusi di kolom komentar ini.

Orang baik berkomentar dengan baik.
Jadilah komentator yang baik.