PERTANIAN DALAM
PERSPEKTIF AGAMA ISLAM.
Alloh
SWT sebagai pencipta manusia dan alam semesta, telah menciptakan bumi dan
isinya untuk manusia agar dimanfaatkan dan dikelolamereka dengan sebaik-baiknya
untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, antara lain kebutuhan pangan.Kebutuhan
pangan tersebut dapt diperoleh manusia tumbuh-tumbuhan yang ad di bumi, berupa
tanaman atau pohon. Karena itu Agama Islam sebagai -agama yang diturunkan Alloh
SWT yang tentu sesuai dengan fitroh manusia-sangat menganjurkan untuk mananam
tanaman atau pohon, baik dalam usaha pertanian dan perkebunan maupun untuk
koservasi alam utntuk kepantingan mereka dan keluarga serta nasyarakat maupun
untuk pelestarian alam. Dam sebuah hadita Nabi SAW bersabda :
مـا من
مـسلم يغـرس غرسـا او يزرع زرعا فيآ كل
مـنه طـير او انـسان
او بهـيـمة الا كان له به صـد
قـة (البخارى عن انس)
Artinya: Tidak ada muslimpun menanm pohon atau tanaman, kemudian
burung, manusia atau binatang lainnya memakan sesuatu dari pohon atan
tanaman maka apa yang dimakan mereka
menjadi sadakah (berpahala) bagi dia (yang menanam). (HR Bukhori, Muslim dan
Turmudzi dari Anas b. Malik).
Agama menganjurkan kita menanam
(pohon atau tanaman), karena tanaman dan pohon mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Anatara lain :
1.
Tumbuh-tumbuhan (tanaman dan pohon) adalah
sumber utama kebutuhan pangan manusia dan binatang disamping kebutuhan lainnya
seperti obat-obatan, tempat tinggal, alat transportasi, dan lain-lain).
2.
Menanam tumbuh-tumbuhan (tanaman dan pohon)
adalah upaya untuk menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup
manusia.
3.
Bertani dan berkebun dalah salah satu usaha
ekonomi manusia sehingga ia menjadi mandiri dapat memenuhi kebutuhan diri dan
kelurganya. Kita dilarang bermalas-malas dan bergantung kepada sesama manusia
dengan meminta-minta.
4.
Menanam pohon atau tanaman dapat menjdikan
lingkungan tempat tinggal kita menjai teduh, indah dan sehat.
5.
Dan banyak manfaat yang lain.
Tentang cara
menanam tanaman dan pohon (teknologi industri pentanian dan perkembunan) oleh
Alloh SAW diserahkan kepada kita umat manusia. Karena hal itu termasuk urusan dunyawi. Nabi
SAW bersabda:
ا
نـتـم ا عـلـم بأ مـور
د نـيـا كـم ( ا لحـد يـث
)
Artnya : Kalian lebih tahu
tentang urusan duniamu.
Namun didalam
bertani dan berkebun dan usaha-usaha yang lain tentu ada etika dan tata cara
yang harus diikuti. Urusan etika dan tata cara ini, oleh Alloh Tidak
diserahakan kepada kita. Tetapi Alloh mengaturanya sendiri melalui agama yang
disampaikan RosulNya kepada kita. Karena itu di dalam bertani maupun berkebun
dan aktifitas usaha yang lain, kita harus mengikuti tata cara dan etika yang
diajarakan oleh Agama, baik seca tersurat maupun tersirat. Antara lain :
1. Bertujuan
yang baik. Misalnya untukmencari nafkah, menjaga kelestarian lingkungan, unruk
keindahan dan kesehatan lingkungan. Dan lain lain .
2. Tidak
menggunakan cara-cara yang merugikan atau melanggar hak orang lain. Misalnya
menanam pohon yang mengganggu kesuburan tanaman orang di sekitarnya.
3. Tidak
merusak kelestarian dan keseimbangan lingkungan hidup secara umum. Misalnya
menggunakan obat-obatan yang mencemarkan lingkungan.
4. Tidak
menanam tanaman yang dilarang hukum atau membahayakan masyrakat. Misalnya ganja
dam lain lain.
Sebagai kholifah
Alloh di bumi, kita (manusia) hendaknya mengelola dan mamnfaatkan bumi dan
isinya dengan benar dan baik dan tidak
melakukan hal-hal yang berdampak kerusakan dan kerugian baik bagi diri sendiri,
bagi orang lain bahkan bagi makhluk yang lain dan bagi lingkungan alam . Karena
selain menyebabkan dosa, hal tersebut menyusahkan hidup kita dan orang lain.
Bahkan sebaliknya dalam mengelola bumi dan isinya, hendaknya ditujukan untuk
medatangakna manfaat bagi semua (diri kita, masyarakat dan lingkungan alam sera
keseluruhan).
Tentu yang
hrus dijaga kelestrian dan kesehatannya bukan hanya lingkungan fisik dan materi. Yang tidak kalah
pentingnya adalah menjaga kesehatan lingkungan mental dan sosial dari
prilaku-prilaku yang berdampak jelek misalnya kepada mentalitas dan karakter
bangsa khusunya terhapad pendidikan. Karena keberhasilan dam pembangunan fisik
materiil akan menjadi sia-sia dan bahkan bisa berakhir dengan kerusakan bila
tidak disertai dengan pembangunan mental spiritual.
0 Komentar
Anda bebas berkomentar selama tidak mengandung unsur SARA dan PORNOGRAFI. Selamat berbagi pendapat dan berdiskusi di kolom komentar ini.
Orang baik berkomentar dengan baik.
Jadilah komentator yang baik.