Psikologi Mendidik Anak yang Baik


Setiap orang tua pasti mendambakan buah hatinya tumbuh dan berkembang denganbaik. Punya banyak teman serta memiliki kemampuan serta keterampilan yang memadai. Tapi, tahukah kita bahwa ada faktor psikologis yang mempengaruhi tumbuh kembang manusia.

Hal ini saya sadari dan mulai pahami semenjak mempelajari mata kuliah pengantar psikologi di bangku Universitas Nurul Jadid. Sederhananya ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi perkembangan manusia secara prikologis, terlebih anak-anak yang masih dalam pertumbuhan yang aktif.

Penjabarannya begini 

Berdasar kepada teori perkembangan psikologis manusia oleh Jim Piace, manusia melalaui 4 tahap perkembangan dalam hidupnya. Keempat tahap itu dijalani secara terurut dalam proses manusia menjadi dewassa. 

Dalam teori Jim Piace, manusia mulai bertumbuh sejak umur 0-2 tahun. fase ini disebut masa sensorik motor. Sudah menjadi biasa saat anak kecil dibawah 2 tahun cenderung memakan atau menggigit barang-barang yang ada disekitarnya. Kita tidak perlu melarangnya, karena hal itu merupakan sebuah proses oleh bayi mengenal lingkungannya. Melalui rangsangan oral oleh barang-barang yang dirasakannya. Yang kita lakukan sebagai orang tua cukup menjauhkan dan mengontrol barang-barang berbahaya agar tidak dimakan oleh bayi kita.

Fase selanjutnya adalah saat manusia berumur 2-5 tahu, atau umum disebut balita. Dalam fase ini manusia mulai mencoba untuk memecahkan masalah sederhana, seperti bayi yang mulai belajar berjalan. Fase ini bisa dibilang merupakan salah satu fase terpenting dalam proses mendidik dan mengembangkan potensi buah hati kita.

Cobalah untuk memberi ruang kepada buah hati agar dapat berusaha dengan kemampuannya sendiri memecahkan sebuah permasalahan sederhana. Sebut saja mengambil barang, makan, minum, dan hal-hal sederhana lainnya. Kurangi memanjakan buah hati kita, perlakukan seperlunya, dalam artian tidak semerta-merta melepaskan tanggung jawab kita. 

Ajaklah buah hati untuk bermain, mencoba memecahkan masalah-masalah sederhana. Ajak untuk menggambar, membaca, atau sekedar berjalan-jalan. Hal ini bermanfaat untuk mengembangkan sensor motorik buah hati kita.

Fase ketiga adalah pra operasional mulai umur 7-12 tahun. masa ini juga merupakan sebuah fase yang sangat penting dalam proses tumbuh kembang buah hati.  Di fase ini buah hati kita mulai mengenal dunia luar, berteman serta bermain dengan teman. Belajar tematik serta keilmuan lainnya di sekolah. Di fase ini kita hanya perlu mengontrol pergaulan si kecil agar tidak salah arah dan membandel.

Satu hal yang sering salah artikan di fase ini oleh para orang tua adalah metode reward dan punishment. Memang metode ini bagus untuk memicu semangat si kecil menyelesaikan sesuatu. Tapi jika hal ini dibiasakan maka akan membuat si kecil melakukan sesuatu bukan karena ia harus menyelesaikannya tapi karena mendapat reward.

Tujuan dari pemecahan masalah sebenarnya berubah menjadi harapan mendapat imbalan bukan menyelesaikan serta mengambil pengalaman dari proses pemecahan masalah  tersebut. Bukan berarti kita tiiidak usah memberikan reward kepada buah hati kita. Tapi jangan terlalu sering serta tentunya pantauan terus menerus dari orang tua.

Fase terakhir adalah fase operasional yang dimulai mulai umur 12-dewasa. Dalam fase ini buah hati kita mulai mencoba memecahkan masalah yang lebih kompleks. Mengenal dunia yang lebih luas, jadi seyogiayanya sebagai orang tua kita tidak terlalu mengekang buah hati kita. Beri mereka ruang untuk berkreasi. Ajak berbicara beberapa kali tapi jangan terlalu sering, misal sekali dalam seminggu atau frekuensi lainnya. 

Selayaknya layang-layang kadang perlu diulur, kadang perlu ditarik. Jika terus  ditarik maka ia tak bisa terbang, jika terus diulur maka ia akan terbang terus tak terkendali.

Bagi saya, pekerjaan paling sulit dan kompleks di dunia adalah menjadi orang tua. Menjadi figur yang baik serta panutan bagi buah hati kita. Semoga tulisan sederhana ini bermanfaat  Salam hangat dari situbondo

_______________________________________________________
Yang ingin design logo atau bikin kado melalui fiverr bisa klik disini :) 

4 Komentar

  1. tiap orang punya cara mendidik anak,, kebanyakan teori juga mumet mas hahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener emang,,, menurut saya dalam mengasuh anak tidak perlu banyak teori. Banyakin praktek, itu yang saya rasain waktu ngejaga dan ngedidik adik saya

      Hapus
  2. bener tuh, mendidik anak gk bisa sembarangan. harus diperhatikan dengan baik dan benar, agar anak kita tidak tersesat dan salah berkembang

    BalasHapus
    Balasan
    1. yups, kudu dibimbing dan dididik dengan benar

      Hapus

Anda bebas berkomentar selama tidak mengandung unsur SARA dan PORNOGRAFI. Selamat berbagi pendapat dan berdiskusi di kolom komentar ini.

Orang baik berkomentar dengan baik.
Jadilah komentator yang baik.