Top, Middle, Base Notes: Ilmu Sederhana Biar Nggak Salah Pilih Parfum

Mengenal notes dalam parfum

Bayangin lagi mampir ke butik parfum. Deretan botol kaca kinclong berjajar rapi, tiap botol kayak punya cerita sendiri. Begitu nyoba semprot di kertas tester atau di pergelangan tangan, langsung ada semburan wangi—segar, manis, atau malah pedas. Tapi anehnya, beberapa menit kemudian wanginya berubah. Lebih lembut, lebih dalam, bahkan kadang jadi beda banget dari kesan awal.

Tenang, itu bukan ilusi. Parfum memang dirancang buat “berkembang” seiring waktu. Nah, rahasianya ada di piramida wangi atau yang biasa disebut perfumery notes.

Apa Sih Notes dalam Parfum?



Parfum itu bukan cuma satu aroma yang statis. Ibarat lagu, ada intro, isi lagu, sampai penutup yang bikin nagih. Dalam dunia wewangian, strukturnya dibagi jadi tiga:

  • Top Notes (Aroma Atas)
  • Middle Notes atau Heart Notes (Aroma Tengah)
  • Base Notes (Aroma Dasar)

Ketiga lapisan ini kerja bareng buat bikin perjalanan aroma yang lo rasain, dari semprotan pertama sampai berjam-jam kemudian.

Kenapa Wanginya Bisa Berubah?


Perdedaan waktu evaporasi masing-masing notes parfum.

Jawabannya ada di tingkat penguapan alias evaporasi.

  • Molekul ringan kayak citrus atau mint gampang nguap, jadi muncul duluan sebagai top notes.
  • Molekul sedang (floral, fruity, spicy) lebih stabil, jadilah middle notes.
  • Molekul berat (kayu, resin, musk) baru keluar belakangan sebagai base notes.


Makanya, parfum itu kayak punya “alur cerita” yang berkembang di kulit.

1. Top Notes: Kesan Pertama yang Singkat


Top notes adalah salam kenalan dari parfum. Begitu disemprot, wanginya langsung nyapa. Biasanya segar, ringan, cerah. Bayangin perasan lemon, jeruk, mint, atau jahe.

Fungsinya simpel: bikin kesan pertama. Tapi ya itu, umurnya pendek. Dalam 5–15 menit, wangi ini biasanya hilang.

Sering banget orang milih parfum cuma dari top notes. Padahal, kayak cinta pandangan pertama, kesan awal ini belum tentu nunjukin siapa dia sebenarnya.
 

2. Middle Notes: Isi Cerita yang Sesungguhnya


Begitu top notes hilang, giliran middle notes yang muncul. Inilah “hati” parfum, inti dari karakter wangi itu. Bertahannya bisa 2–4 jam, jadi jelas lebih lama.

Jenis wanginya bisa floral (mawar, melati, lavender), spicy (kayu manis, lada), atau fruity (pir, peach). Middle notes inilah yang bikin parfum terasa romantis, segar, elegan, atau justru hangat.

Kalau top notes ibarat kalimat pembuka, middle notes adalah isi ceritanya.

3. Base Notes: Jejak Wangi yang Awet


Lapisan terakhir: base notes. Ini bagian yang muncul setelah middle notes mereda, terus menetap lama banget di kulit—bahkan sampai seharian.

Base notes biasanya lebih dalam, hangat, dan pekat. Contohnya vanila, musk, amber, atau sandalwood. Inilah fondasi yang bikin parfum tahan lama dan ninggalin “signature scent” yang khas.

Bisa dibilang, base notes ini yang bikin orang lain inget sama lo.

Cara Milih Parfum Berdasarkan Notes


Ngerti soal piramida wangi bikin kita lebih pinter milih parfum. Karena, wangi yang kecium pertama kali nggak selalu sama dengan wangi yang bakal nemenin seharian.

Buat Kesan Pertama yang Segar


Kalau pengen parfum yang langsung nyolok perhatian, pilih yang top notes-nya citrus, fruity, atau herbal. Cocok banget buat pagi hari, meeting penting, atau first date. Tapi inget, wanginya cepet ilang.

Buat Karakter yang Nempel


Kalau tujuannya nyari parfum yang bener-bener nyatu sama diri lo, fokus ke middle notes. Ini yang paling lama nemenin aktivitas harian. Middle notes ibarat outfit: harus nyaman dan sesuai style.

Buat Wangi yang Awet Seharian


Kalau lo tipe yang suka parfum tahan lama, jangan lupa cek base notes. Cari yang ada sentuhan kayu, musk, atau resin. Pas banget buat acara malam atau momen spesial.
Cara Nyoba Parfum Biar Nggak Ketipu

Jangan buru-buru mutusin cuma dari semprotan pertama di kertas tester. Parfum butuh waktu buat nunjukin “jatidiri”-nya.

Tipsnya:

Semprot di kulit (pergelangan tangan paling gampang).
Tunggu sekitar 20–30 menit.
Baru hirup lagi.

Wangi yang kecium setelah itu adalah campuran middle + base notes, alias gambaran asli parfum tersebut.

Kenapa Wangi Bisa Terasa Personal?


Karena tiap orang punya chemistry kulit yang beda-beda. pH, kelembapan, sampai suhu tubuh bisa bikin hasil akhir parfum berubah. Makanya, parfum yang enak banget di temen lo, bisa aja jadi biasa aja pas lo pakai.

Selain itu, wangi erat banget sama memori. Satu aroma bisa nge-trigger kenangan—liburan di pantai, rumah nenek, atau mantan. Jadi, notes yang sama bisa punya arti beda buat tiap orang.

Penutup: Nikmatin Perjalanan Wangi


Parfum itu bukan sekadar cairan harum dalam botol mewah. Dia adalah perjalanan aroma:

Top notes nyapa duluan.
Middle notes kasih isi cerita.
Base notes jadi penutup yang ninggalin kesan.

Ketiganya nyatu buat bikin pengalaman wangi yang utuh.

Jadi, kalau lagi hunting parfum, jangan buru-buru ambil keputusan. Kasih waktu parfum itu “bercerita” di kulit lo. Karena parfum terbaik bukan cuma soal wangi, tapi soal gimana dia bikin lo ngerasa—dan gimana orang lain nginget lo lewat aroma itu. (*)

Sumber gambar:


  • https://www.facebook.com/eaudetopia/posts/apa-itu-parfum-notesparfum-memiliki-tingkatan-aroma-atau-piramida-wangi-tingkata/108534971041225/
  • https://www.facebook.com/photo/?fbid=2900066996923982&set=a.2384140208516666
  • Foto oleh Mareefe: https://www.pexels.com/id-id/foto/foto-fokus-selektif-botol-dengan-tutup-gabus-932577/

0 Komentar

Anda bebas berkomentar selama tidak mengandung unsur SARA dan PORNOGRAFI. Selamat berbagi pendapat dan berdiskusi di kolom komentar ini.

Orang baik berkomentar dengan baik.
Jadilah komentator yang baik.