Hal-hal luar biasa yang Saya Sadari ketika Mati Lampu


Satu Minggu ini saya benar-benar dibuat kesal dengan pemadaman listrik yang tidak berkesudahan. Usut punya usut pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Paiton sedang mengalami gangguan dan sedang dalam proses perbaikan. 

Akhirnya selama satu Minggu penuh saya harus bisa beradaptasi dengan pasokan listrik yang baru hidup pada jam 9 malam dan mati kembali pada jam 9 pagi. Ingin saya komplain, tapi pasokan listrik satu-satunya ya hanya dari PLTU. Pihak PLN pun hanya bisa memberikan berita terkini terkait proses perbaikan serta tentang pemulihan pasokan listrik.

Walau harus terbiasa dengan keadaan setengah terang setengah gelap seperti itu, ada beberapa hal yang saya rasa mungkin tidak akan. Saya rasakan jika pasokan listrik dalam keadaan normal.

Pertama, saya terpaksa mandi di sungai (bisa dibilang Empang, atau kali! Terserah mau pakai istilah yang mana!). Kejadiannya cukup lucu, ibu saya sedang mandi kala itu, karena bak kamar mandi terlihat kotor beliau pun menguras bak kamar mandi. Ternyata pemadaman sudah berlangsung. Alhasil saya terpaksa mandi di sungai.

Saya bersyukur bisa mandi di sungai. Mengingat masa-masa kecil saat dengan bebas mandi di sungai. Biasanya saya dan temen-temen mandi di bendungan buatan warga. Saya masih ingat saat kami sedang adik-adik nya mandi, ada yang lompat salto, ada yang berenang. Tiba-tiba semuanya kabur, karena seekor ular air melintas 😂😂. Dengan segera kami langsung pergi ke tepian 😂.

Selain itu saya juga melihat beberapa orang tua menyikat giginya dengan batu bata yang dihaluskan. Sampai sekarang saya tidak tahu apakah kebiasaan ini baik atau tidak, tapi katanya hal ini tidak baik karena dapat membuat gigi menjadi tipis.

Hal lain yang saya sadari, lebih tepatnya nostalgia. Saya dapat mengingat momen saat kecil berjalan melewati pematang sawah. Pertama karena lebih cepat sampai. Kedua GK terlalu panas dan tak perlu memutar seperti saat lewat jalan beraspal.
Ya, dulu setiap pagi saat libur pagi hari pasti saya sudah sarapan. Lantas langsung minta uang jajan dan bergegas ke tempat rental PlayStation. Dulu belum ada android, HP paling canggih ya Nokia Express music di rumah saya. Sungguh bahagia rasanya mengingat momen momen masa kecil yang absurd itu. Rebutan Stik PS, main bola di sore hari.

Saat ini saya sudah tidak bisa merasakannya. Kebahagiaan, keceriaan, tawa lepas itu. Anak kecil sekarang sudah pada kecanduan gadget. Mereka tak bisa lepas dari gadget. Kumpul sih, tapi pada kandang HP semua. Gadget lagi, gadget lagi 😥.

Saya jadi teringat sebuah ucapan. 

"orang paling bahagia adalah orang zaman lampau, karena mereka bisa berinteraksi satu sama lain secara langsung" 

dan memang benar, interaksi langsung dengan orang lain sangat berpengaruh terhadap psikologi dan kejiwaan. Jadi seperti penambah kebahagiaan, sederhananya Moodbooster lah.

Sungguh, saya Rindu momen-momen itu. Berlarian lepas di pematang sawah mengejar layangan putus, main bola, walau hujan tetap berlanjut, malah makin antusias. Ngolok teman pake nama orang tua 😂😂 aduh, masa kecil yang benar-benar absurd.

Saat malam hari karena mati lampu saya pun terpaksa menghidupkan lilin dan lampu tempel. Ada satu momen lagi yang saya sadari, keindahan alam semesta, bentangan indah langit hitam dengan taburan bintang dan benda luar angkasa. Sungguh bersyukur kita bisa hidup di planet yang memiliki keindahan ini. Sebuah bukti keagungan sang pencipta.

Ya, berhenti sejenak dari dunia Maya. Keindahan dunia benar-benar nyata. Interaksi sosial kebutuhan kita, bukan hanya interaksi Maya melalui sosial media.
Guys, we need and break from our virtual world. Let's take and look on our real world. Banyak bersyukur, banyak bahagia, banyak senyum lah. 

Sekian dari saya 😊 salam hangat dari Situbondo 😊

0 Komentar

Anda bebas berkomentar selama tidak mengandung unsur SARA dan PORNOGRAFI. Selamat berbagi pendapat dan berdiskusi di kolom komentar ini.

Orang baik berkomentar dengan baik.
Jadilah komentator yang baik.