Medio tahun 1990-1991 warung Bi
Eem memperoleh momen emasnya dengan kebanjiran pelanggan. Maklum, pada waktu
itu jajan di warung adalah kebiasan para siswa yang membolos atau bosan
menikmati makanan di kantin sekolah.
Selain itu, keberadaan Milea
serta Dilan yang bersekolah di dekat warung Bi Eem juga menjadi saah satu
penyebab naiknya pamor warung Bi Eem kala itu. Waktu demi waktu terus berlalu.
Dilan di DO dari SMA, serta Milea yang kini kabarnya sudah menikah dan punya
anak.
Generasi demi generasi berganti
menjadi pelanggan setia warung Bi Eem. Kisah-kisah bahagia, sedih, haru terus
melekat dan bergantian diceritakan dari bibir ke bibir melalui obrolan hangat
di warung Bi Eem. Kisah cinta penuh haru lain pun kadang juga tidak sengaja tertuang
dari dalam gubuk sederhana warung Bi Eem.
Meski para pengunjug serta
pelanggan saling bergantian datang dan pergi,
tapi seiring berkembangnya teknologi, warung Bi Eem secara tidak
langsung juga mendapatkan dampak yang mulai terasa. Mall serta tempat
perbelanjaan modern mulai menggaet hati para pelanggan muda warung Bi Eem. Para
generasi milenial katanya yang Bi Eem dengar dari para pelanggan kelas kakapnya
lebih tertarik berbelanja di toko modern karena kebutuhan mereka yang kini
sudah mulai go digital lebih lengkap disana
Tranformasi Warung Bi Eem Menjadi Warung Go Digital Serba Bisa
Bi Eem tentu bingung sekali
dengan fenomena ini, karena sejak dilan masih bersekolah di SMA dekat
warungnya, Bi Eem sepenuhnya menggantungkan hidup pada penghasilan warung
setiap harinya. Sayang wabah digitalisasi ini ternyata membuat eksistensi
warung Bi Eem ini perlu rehat sejenak.
Dan momen inilah kemudian Bi Eem
mulai merasakan yang namanya kekuatan dalam kesempitan, gaulnya sih the power of
kepepet. Walau awalnya sedikit enggan, Bi Eem mulai belajar menggunakan gawai
selluler, walau sedikit mengalami kesusahan, ahirnya Bi Eem mulai bisa
mengoperasikan gawai seluler tersebut
“ Eman-eman beli smartphone le, kalau
pas bibi gak bisa make” kelakar Bi Eem setelah akhirnya bisa menggunakan
gawainya dan membuat akun whatsaap serta Instagram. Sejak saat itu resmilah
warung Bi Eem ikut go digital. Segera saja Bi Eem memotret barang-barang
dagangannya dan langsung ia upload di akun instagramnya
Rasa optimis segera menyeruak.
Seperti seorang anak yang baru dibelikan mainan, seulas senyum terukir pasti di
bibir Bi Eem. Ia siap kembali menerima kejayaannya lagi, seperti 29 tahun yang
lalu ketika kisah cinta dilan begitu hebohnya seantero Bandung.
Hari berganti hari, tapi tidak
ada hal yang signifikan terjadi. Pelanggannya masih itu-itu saja, masih para
pelanggan setia yang tetap betah nongkrong lama-lama di warung tersebut. Ada
pelanggan yang dengan senyum membayar seusai memesan, ada pula pelanggan yang
dengan senyum sambil perlahan bilang
“Bon dulu ya Bi buat hari ini ” lantas pergi
sambil cengar-cengir. Sebuah ciri khas dari pelanggan warung kelas kakap yang sudak cukup akrab dengan empunya warung. Sampai yang punya warung hanya bisa elus dada dan berdoa semoga bon nya bisa segera diunasin.
Tentunya situasi ini adalah
sebuah tidak merdeka bagi pelaku bisnis sekelas Bi Eem. Bukan perihal pelanggan yang suka ngebon(karena bon adalah ciri khas dari warung tradisional itu sendiri, walau gak enak sih terhadap si empunya warung, tapi disini ada nilai kekeluargaannya), tapi lebih kepada merosotnya jumlah pelanggan dari hari ke hari.
"Sebuah warung yang memiliki banyak sekali kenangan harus punya cara yang lebih indah untuk pamit." Itulah suara hati Bi Eem di siang keberapa setelah Bi Eem memposting menu terbaru serta mengupload story kondisi warungnya siang itu (tentu setelah fotonya diedit sedemikian rupa terlebih dahulu 😁).
"Sebuah warung yang memiliki banyak sekali kenangan harus punya cara yang lebih indah untuk pamit." Itulah suara hati Bi Eem di siang keberapa setelah Bi Eem memposting menu terbaru serta mengupload story kondisi warungnya siang itu (tentu setelah fotonya diedit sedemikian rupa terlebih dahulu 😁).
Dan….
Bruk, sebuah mangga tiba-tiba
jatuh dari pohonnya. Bi Eem yang sedang memikirkan masa depan warungnya
seketika tersadar akan suatu hal. Agar warungnya kembali ramai maka ia harus
ikut bersaing, warungnya harus merdeka. Bi Eem lalu membuat list barang-barang
yang belum tersedia di warungnya.
Setelah berpikir sedikit lama dan
menulis beberapa hal, maka terciptalah sebuah list yang berisi berbagai
hal yang seharusnya ada di warung Bi Eem. Pulsa, token listrik, data seluler,
dan berbagai hal modern lain masuk dengan mulusnya dalam list buatan Bi
Eem. Bingunglah Bi Eem seketika.
“Mau cari dimana barang sebanyak
ini?” keluh Bi Eem.
Ditengah kebingungan itu, Bi Eem
lalu nonton youtube. Karena youtube lebih baik daripada TV. Niatnya nonton film
india di youtube tiba-tiba sirna saat jeda iklan muncul. Kalau biasanya Bi Eem
langsung men skip iklan tersebut, kali ini Bi Eem malah menontonnya
sampai habis. Bi Eem lalu senyum.
“Man, ini plasystore nya yang
mana?” tanya Bi Eem padaku
“Itu lo bik, yang pojok, emang
mau ngapain?”
“Mau download Kudo Man!
Warung ini kudu merdeka lagi!” balas Bi Eem semangat
“wuih, keren nih, bi..” ucapanku
seketika terhenti. Tangan Bi Eem yang sudah menutup mulutku membuat niat ingin
ngebon hari itu hilang. Tanganku perlahan meraba saku belakang celana mengharap
ada beberapa lembar rupiah untuk membayar kopi dan gorengan hari itu.
“Wes, kopi sama gorengannya
gratis! Tapi bilang ke temen-temenmu, mulai besok warung Bi Eem sedia
segalanya!" ” seketika akupun tersenyum dan pamit pergi.
“Alhamdullillah” jawabku dalam
hati
Esok harinya, kulihat Bi Eem
dengan senyum cerianya menyapaku sambil tangannya memberi kode pada spanduk
besar yang sudah tertempel di depan warungnya.
“Warung Bi Eem, tidak hanya memadamkan kelaparan, tapi juga menyediakan pulsa, token listrik, tiket kereta, serta kebutuhan kalian agar tidak mager dan gabut”
Sejak hari itu, warung Bi Eem
mulai ramai kembali. Entah pelanggan yang duduk nongkrong, atau sekedar
berhenti membeli pulsa dan lainnnya. Kudo sudah benar-benar memerdekakan warung
Bi Eem sejak hari itu. Tentu warung-warung lain juga berhak merdeka seperti
warung Bi Eem. Yuk merdekain warung-warung lainnya pakai Kudo. Cara daftarnya mudah, kita juga bisa bayar apa aja, belanja apa aja pakai Kudo.
Sejak saat itu pula warung Bi Eem bukan hanya sekedar warung tradisional, tapi telah merdeka dan bertranformasi menjadi Warung digital serba bisa yang menyediakan berbagai macam hal. Bi Eem sepertinya juga mulai menjalankan bisnis pulsa gara gara sering kehabisan kuota karena bermain Instagram😂
"Timbang beli ke orang lain, mending beli di lapak sendiri pakai Kudo man!" Bela Bi Eem yang sepertinya mulai dilanda puber lagi di usia senjanya. Karena kini dengan Kudo Bi Eem bisa jualan pulsa serta jualan barang-baranf lain yang ia beli secara daring dan ia pasarakan kembali secara luring. Dengan Kudo kini warung Bi Eem benar-benar jadi warung serba bisa.
Oh ya, karena Kudo adalah juga keluarga besar grab, para agen kudo nantinya juga bisa jadi agen resmi penerima driver grab. Kurang manteb apa coba? sudah saatnya Warung tradisional merdeka semerdeka merdekanya
____
Sumber gambar : www.kudo.co.id
Sumber gambar : www.kudo.co.id
8 Komentar
Mantap bro.
BalasHapusInovatif dan kreatif...
terima kasih banyak telah berkunjung bro :)
Hapussalam hangat :)
Siap siap, terus berkarya dan menginspirasi bro. Out of the box banget idenya, sedikit fiksi tapi masuk akal... Kerennn abiss
Hapussiap :) akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk kalian para pembaca setia :)
Hapuswah mantap nih
BalasHapusHi mbak Tira, lama tak bersua di kolom komentar ya ☺😄
HapusIya nih, lagi pengen sharing dan motivasi lingkunganku, kalau warung kecil tuh sebenernya punya kekuatan tersendiri. Cuman perlu sedikit dipoles agar gak kalah saing dengan perkembangan zaman
warung-warung kecil seperi warung Bi Eem ini memang harus tetap diberdayakan. ga dipungkiri, perkembangan zaman, membuat warung kecil tergilas. mau ga mau harus ngikuti tren, dengan kudo bisa ikut membantu agar bisa survive di persaingan yang makin ganas ini
BalasHapusBener banget mas, warung warung kecil tuh punya banyak kenangan. Sedih, bahagia serta asam garam lainnya. Dengan adanya Kudo warung kecil akhirnya bisa tetep survive dan ikut bersaing 👍👍👍
HapusAnda bebas berkomentar selama tidak mengandung unsur SARA dan PORNOGRAFI. Selamat berbagi pendapat dan berdiskusi di kolom komentar ini.
EmojiOrang baik berkomentar dengan baik.
Jadilah komentator yang baik.