Jika dahulu saya tidak melangkahkan kaki ke laboratorium komputer sekolah. Tepat sore, saat guru TIK saya sedang fokus menulis, mungkin saya tidak akan pernah tahu nikmatnya ngeblog. Entah jin atau malikat dari mana yang menyamperi saya? Saya pun juga lupa 😁
Seingat saya, sore itu saya pergi ke LabKom untuk meminta nilai ulangan harian karena berhalangan masuk minggu sebelumnya. Eh, guru TIK saya pun memberi tugas susulan untuk membuat sebuah blog dengan minimal 5 tulisan.
Mendapat tugas tersebut saya pun segera browsing sepulang sekolah. Berbekal laptop pinjaman dari ayah, akhirnya setelah muter-muter ke berbagai website akhirnya saya punberhasil menemukan sebuah link untuk “Membuat website sendiri”. Caranya pun cukup mudah. Akhirnya sore itu 1 buah blog berhasil tercipta.
Masalah pertama telah terselesaikan. Blog sudah tercipta dan tinggal mengisinya dengan 5 tulisan. Nah sekarang kebingungan kedua pun melanda 😁. Karena bingung saya pun menghubungi guru saya, berdiskusi panjang lebar dan akhirnya sebuah ide pun tercetus. Bikin tulisan tentang gaya hidup sehari-hari. Akhirnya setelah googling, cek sana sini, copy sana sini. Sebuah tulisan pun tercipta. Silakan cek tulisan pertama saya “disini”.
Akhirnya pun saya copy paste sana-sini, edit sana, edit sini, modif sedikit akhirnya 5 tulisan pun tercipta. Nilai ulangan harian pun saya kantongi. Semuanya sudah beres.
Setahun berlalu dan blog saya pun terdampar tak terurus. Trafic nya pun hanya begitu saja, naik tak bisa, turun pun tak bisa. Hadu bagaimana ya mengistilahkannya? Pokoknya seperti itu, silahkan ditafsirkan sendiri-sendiri 😀.semuanya berjalan seperti itu hingga suatu sore guru TIK memanggil saya.
Dengan dag dig dug saya berjalan menuju LabKom. Entah apa yang akan terjadi? Ternyata beliau menyanyakan tentang blog hasil ulangan harian saya. Saya pun dengan jujur menjelaskan keadaan blog saya waktu itu. template yang seadanya, tulisan copy sana sini, dan hal lain yang berkaitan dengan blog saya.
Sejak pertemuan sore itu, beliau pun sering memanggil saya, menyemangati dan memberi dukungan agar saya kembali aktif bloging. Dia tunjukan blog nya yang membahas tentang lifestyle dan gaya hidup sehari-hari (akhir-akhir ini saya baru tahu kenapa disebut lifestyle, karena semua tulisannya ya suka-suka beliau, oleh karenanya disebut lifestyle 😀).
Akhirnya saya pun kembali aktif bloging. Tulisan demi tulisan pun terpublish di blog saya. Kini tak sekedar copy paste tapi sudah merupakan masterpiece original dari saya 😀. Walaupun masih standar (untuk tidak dibilang jelek 😁) tapi beliau terus mendorong saya untuk tetap menulis. Minimal 4 tulisan perbulannya.
Disisi lain blog guru saya pun makin dikenal. Tulisannya dibaca sana-sini. Penghasilannya pun mengalir deras, dari iklan, review dan permintaan lainnya. Blog nya pun bertransformasi dari free domain menjadi Top Level domain (ini nih yang bikin saya ngiri!). tulisannya mengalir lancar dengan trafic yang terus meningkat. Sedangkan disisi lain badai malas dan bosan pun mulai melanda saya.
Akhirnya saya pun berkonsultasi mengutarakan problematika saya. Dia pun menegur saya dengan sebuah postingan, “Sumpah bikin blog itu gampang, yang sulit itu merawatnya”. Akhirnya saya pun terlecut dan kembali bersemangat menulis.
Akhirnya saya pun berkonsultasi mengutarakan problematika saya. Dia pun menegur saya dengan sebuah postingan, “Sumpah bikin blog itu gampang, yang sulit itu merawatnya”. Akhirnya saya pun terlecut dan kembali bersemangat menulis.
Memang saya akui sebagai blogger naik turunnya semangat dan mood menulis memang sering terjadi, nah untuk mengantisipasinya berikut saya beri tips sebelum kita lanjutkan ceriita saya 😀.
Bagi yang sudah berkeluarga, anak dan istri merupakan motivasi terbesar. Seperti yang guru saya sering ucapkan saat saya bertanya motivasinya; untuk susu dan popok anak dirumah. Alhasil pun kini tulisannya banyak membahas tentang pengalamannya menikah dan mengasuh si buah hati.
Untuk pelajar, bujang, dan –maaf- para jomblo. Kita bisa memosisikan orang tua sebagai motivasi, serta berbagai macam hal lainnya. Setidaknya kita punya mood booster setiap kali kita merasa jenuh dengan aktivitas bloging kita. Selain itu biasakan berselancar dan berkomentar di blog orang lain untuk menambah jaringan serta menemukan inspirasi dan masukan dari orang lain.
Nah yuk lanjut, karena blog guru saya ini sudah .com atau TLD istilahnya saya pun benar-benar sangat iri. Terlebih blog saya hanya blog gratisan yang tak terlalu dilirik oleh khalayak seiring merebaknya isu hoax.
Akhirnya muncul semangat dalam jiwa saya untuk menekuni dunia blogging lebih jauh lagi. Hal pertama yang saya lakukan adalah konsisten menulis, dengan target minimal 4 tulisan per bulan. Dengan hal tersebut, saya menegaskan bahwa blog saya masih hidup dan si empunya tidak pernah putus kretifitas dan imajinasinya 😁.
Pembenahan kedua yang saya lakukan adalah perbaikan template. Saya pun mengotak-atik pengaturan blog saya, tambah sana sini, hapus sana sini dan bermacam hal lainnya. Eh, yang terjadi adalah blog saya jadi makin berat dan lama di muat oleh browser, akhirnya saya pun menabung dan membeli template responsive dengan tampilan sedrhana dengan budjet yang juga seadanya hasil dari giveaway blog sebelah 😀.
Akhirnya blog saya pun mulai dikenal, beberapa orang berkomentar memberi masukan, saya pun mendapat beberapa kenalan sesama blogger yang tidak enggan berbagi ilmu. Dengan senang hati mereka memberi masukan dan komentar terkait tulisan dan postingan saya. Salah satu teman saya pun mendesak agar saya segerah men TLD kan blog saya. Berbekal pertimbangan dari teman saya dan hasil searching di google akhirnya saya pun berkenalan dengan “Domainesia”. Sebuah situs penyedia hosting dan domain terpercaya di Indonesia.
Awalnya saya tak percaya, takutnya hoax-hoax juga 😀. Tapi setelah sekian banyak testimoni serta hasil observasi sendiri ke beberapa blog saya pun tertarik dengan Domainesia. Langkah awal yang saya lakukan pun membiki akun di Domainesia.
Cara bikin akunnya pun cukup mudah, tak perlu terlalu banyak verifikasi serta sistem pendaftaran yang njlimet. Cukup mengisi kolom pendaftaran dan melengkapi data registrasi kita sudah bisa mendapatkan akun Domainesia.
Saya pun mencari-cari nama domain yang sekiranya cocok untuk blog saya. Awalnya saya bingung dengan cara setting serta penyesuaian blog kita. Tapi memang dasar Domainesia, mereka adalah penyedia “Hosting untuk pemula” terbaik. Dengan berbagai tutorial serta video pembantu yang tersedia yang kesemua offisial dan dijamin proses peng TLD an blog pun jadi mudah dan cepat. Pokoknya cihuy mantap dan luar biazah !
Weitsss, tidak hanya itu. dengan instant deploy dari Domainesia kita tidak perlu menunggu lama proses pengaturan DNS dan top up blog kita menjadi TLD. Tak perlu waktu lama blog kita pun sudah terdaftar sebagai blog TLD.
Tapi problematika klasik masih menghantam saya, sebagai seorang pelajar saya masih dalam proses pengumpulan uang untuk membeli domain berbayar untuk blog saya.. dengan harga yang merakyat, dalam waktu dekat blog saya sudah siap untuk menjadi .com (semoga segera terealisasi, nunggu saya pecah celengan 😂, malu dong minta ke orang tua mulu 😀)
Itulah cerita saya tentang bloging dan Domainesia. Masih ragu pilih penyedia hosting? Coba aja Domainesia, penyedia hosting untuk pemula terbaik dan ter the best di kelasnya 😁
Salam hangat dari situbondo 😀
10 Komentar
aku dulu juga suruh buat artikel pas tugas TIk gak boleh copas
BalasHapusakhirnya bikin pantun aja hehe
Semanagat lah mas rahman
BalasHapusblog saya saja masih yang gratisan
tapi setidaknya tidak mengurangi semangat untuk negblog
saya juga rencana ingin merubah ke TLD insyaAllah
ternyata Mas ABDUR ROSYID yang punya Kopiah Putih itu tah gurunya hehehe.. :D
pantes la jadi panutan...
dari Situbondo? Wah.... semangat... lifestyle itu jauh lebih enak ketimbang yang bertema. kalo blog bertema biasanya fokus pada satu niche aja..
BalasHapusbtw kalo mau beli domain, mending pakai .xyz saja.. sekarang lagi gencar2nya promo... ada yang cuma 20rb... 20ribu nabung gak sampe seminggu kan? Itu mas Ikrom yang komen di atas juga pakai .xyz
Jadi inget..iyah masa SMA dulu juga diajari bikin blog. Tapi waktu itu masih gak kerasa apa asyiknya. Lulus kuliah baru ngelirik lagi gara2 banyak event seru. Waah domainesia, dulu saya juga beli domain di sini. Duluuu waktu masih jadi blogger abal2 tapi terus gak perpanjang. Hahaha
BalasHapusbetul mas ikrom
BalasHapusawaqlnya sih copas, tapi dengan sedikit editing agar terkesan original dan hasil karya sendiri
iya mas Adi, Abdur Rosyid adalah guru saya, dan alhamdulillah masih bisa terus menimba ilmu kepada beliau. doanya mas agar segera TLD, sampean semangat ya agar segera TLD juga :D
BalasHapusiya mas lutfi kurniawan, saya dari situbondo, salam kenal.
BalasHapuslumayan tertarik sih sama domain .xyz, tapi masih bimbang sama dengan proyeksi kedepannya, apalagi saya siswa kelas akhir, masih banyak pertimbangan, masalah finasial sudah OTW ki.. :D
salam hangat, semoga bisa saling bersua dan menimba ilmu
makasih kak aArtha,
BalasHapuslah kenapa gk lanjut tuh blogingnya, memang sering naik turun mood blogging tapi denghan adanya motivasi dan mood booster pasti bisa kok. :D
salam hangat
Pelan2 bikin jd tld mas :) . Duluuuu ya, aku jg bikin gratisan.. Dr awal memang maunya bulis ttg traveling dan kuliner krn aku hobi jalan2 dan makan. Kemudian aku coba daftar ke komunitas traveling gitu, tp di tolak, dengan alasan blm sesuai dengan mereka, wkwkwkwkwk.. Sumpah itu komunitas paling sok yg prnh aku pengenin. Gara2 itu, aku ganti domain dan hosting jd self hosting dan domain, aku perbaikin tulisan, perbanyak jalan2 lagi, tp pd akhirnya, aku udah ga tertarik utk gabung di komunitas yg kyk tadi.akhirnya aku sadar aja, dengan punya domain sendiri, mau ga mau kita jd rutin nulis, krn mikirnya sayang udah bayar mahal setahun, masa ga dirutinin :D.
BalasHapusIya kak Fanny. Sedang berjuang menjadi TLd, terus menginspirasi orang lain😊
BalasHapusIya. Memang jadi makin rutin nulis, karena sudah ada rasa eman
Anda bebas berkomentar selama tidak mengandung unsur SARA dan PORNOGRAFI. Selamat berbagi pendapat dan berdiskusi di kolom komentar ini.
Orang baik berkomentar dengan baik.
Jadilah komentator yang baik.