Ojhung, Festival Adat Memanggil Hujan di Situbondo

Gak terasa udah bulan Desember ya! Penghujung tahun 2018 dan biasanya merupakan masa transisi dari musim panas ke musim hujan. Pada masa inilah biasanya acara tahunan festival Ojhung diadakan. 



Ojhung merupakan upacara adat khas Kendit, Situbondo yang dilakukan guna mendatangkan hujan. Dalam upacara ini beberapa orang akan berduel dengan hanya menggunakan sebatang rotan sebagai senjata sekaligus pelindung dari poukulan lawan.

Kegiatan ini rutin diadakan setiap tahunnyadi Situbondo. Alasan pertama dalah menjaga serta melestarikan budaya leluhur. Menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang berlibur ke Situbondo. Dan yang terakhir adalah memohon datangnya hujan.

Dalam prosesnya dipercaya dalam pertarungan ojhung ini para petarung saling memukulkan rotan kepada musuhnya.filosofinya sih membersihkan diri dari kesalahan dan dosa. Saat duel ojhung pun para petarung hanya menggunakan selembar kain serta celana pendek di tubuh mereka.

Acara yang diadakan pada bulan September ini merupakan sebuah upaya serta aksi yang sepatutnya juga digalakkan di daerah lain. Dalam upaya menjaga serta melestarikan budaya sekaligus menanamkan nilai budi pendahulu kepada generasi penerus dengan pagelaran upacara/kegiatan adat daerah tertentu.

Oh ya! Acara Festival ojhung ini diadakan setiap tahun serta dibarengi dengan lomba photography juga lo! Jadi pastikan tahun depan kalian hadir ya! Karena acara ini sangat amat disayangkan untuk dilewatkan lo! 

8 Komentar

  1. Di desaku juga ada ojhung lo... Emng lo kira desamu doang. Nggaklahh

    BalasHapus
    Balasan
    1. wuih jadi bukan cuman di daerah saya aja yang ada beginian ya

      Hapus
  2. Wah mas ikut berduel juga ga ya hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. nngak sih, jadi penonton doang, sama panitianmya gk boleh, ntar siapa yang nulis beritanya katanya :)

      Hapus
  3. dipukul pake rotan? berdarah dong?

    BalasHapus
    Balasan
    1. tergantung pukulannya juga mbak, keras atau tidak :)

      tapi sudah ada panitia dan tim medis yang siap siaga :)

      Hapus
  4. Wah festival perang ini hampir sama kayak di Bali Timur. Di Bali namanya Perang Pandan, senjatanya pakai daun pandan gitu.

    BalasHapus

Anda bebas berkomentar selama tidak mengandung unsur SARA dan PORNOGRAFI. Selamat berbagi pendapat dan berdiskusi di kolom komentar ini.

Orang baik berkomentar dengan baik.
Jadilah komentator yang baik.