Operasi Zebra, Realita Transportasi Indonesia, serta Unek-unek Lainnya


Prit, prit

Sejak kemarin saya mulai familiar dengan suara tersebut. Setelah perjalanan panjang nan melelahkan selama 3 hari mengikuti ujian SBMPTN di negeri tetangga 😂. Eitss, tapi itu bukan suara bel SBMPTN, harap tidak disalah artikan 😂. suara itu adalah suara polisi yang sedang melakukan operasi Zebra. Yups, sekarang sedang musimnya operasi zebra. Saya pribadi selama perjalan pulang pergi dari Situbondo menuju Jember, saya bertemu 4 kali dengan polisi yang sedang melakukan operasi Zebra.
 
Katanya sih, operasi zebra sedang digalakkan untuk meningkatkan kesadaran berkendara rakyat Indonesia. Jadi sederhananya, para pengemudi itu harus selalu siap dan membawa surat-surat lengkap saat berkendara. Memang tujuannya mulia, meminimalisir kecelakaan dan menertibkan pengendara yang sering nakal. Tapi ada beberapa hal yang menjadi unek-unek bagi saya.


Hal pertama adalah cara penanganan polisi terhadap pengendara yang melangar peraturan. Dalam beberapa kasus saya masih menemukan beberapa polisi yang bisa disuap atau diberi upah agar masalahnya bisa selesai ditangkap. Walau akhir-akhir ini hal itu sudah menurun seiring dilaksanakannya program sapu bersih pungutan liar.
 
Nah, hal itu mungkin sudah sedikit banyak teratasi, nah ahal selanjutnya yang menjadi titik perhatian saya adalah realita transportasi di Indonesia. Mungkin pilihan mode transportasi umum di Indonesia bisa dibilang banyak. Ada kereta, bus, pesawat terbang, kapal laut, dan moda transportasi umum lainnya.
 
Nah, hasil dari operasi zebra kan menggugah kesadaran berkendara, bagi yang sudah cukup umur dan bisa berkendara dengan baik mungkin tak menjadi masalah, tapi saya yakin kiuta dapat dengan lumrah menemui anak-anak muda mengendarai kendaraannya tanpa atribut yang lengkap. Nah, kalau di kota-kota besar mungkin kesadaran berkendara sedikit banyak sudah bisa dibilang memadai. Para pengemudi dengan taat mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Tapi hal itu jauh berbeda dengan keadaan di desa. 
 

Di desa, kesadaran berkendara sungguh sangat minim. Mereka rata-rata tidak mementingkan atribut berkendara, selama mereka mampu berkendara mereka pasti berkendara 😂. nah, inilah yang terjadi ketika dilaksanakan operasi zebra, dari pengmatan saya pribadi, rata-rata orang yang terjaring razia adalah mereka yang sedang berpelesir dan rata-rata datang dari desa
 
Realita lain yang menjadi masalah adalah kondisi transportasi umu yang tidak memadai. Mungkin bus banyak, tapi sudah rongsok dan tak sedap dimata 😂 nah, ini lo unek-unek saya. Masyarakatnya mau ditertibkan saat berkendara, tapi moda transportasi umunya masih memprihatinkan. Bagaimaan mau berpindah ke transportasi umum dan meningkat kesadaran berkendaranya?

Padahal pajak sudah setiap tahun disetorkan, tapi masih belum nyata dampaknya bagi masyarakat. Oke, saya mau cerita sebentar. Di daerah Situbondo ada sebuah dermaga baru yang dibangun dengan uang pemerintah. Awalnya saya merasa bangga, dermaganya keren, menjulang hingga tengah. Lampu penerangannya pun memanfaatkan sinar surya sebagai salah satu suber tenaganya, tapi hanya berusia satu minggu lampu yang masih menyala tinggal 1 buah.

Jalan dari situbondo- probolinggo pun penuh dengan lubang yang mengangan sehingga rawan terjadi kecelakaan. Sempat sih diperbaiki, tapi saat menjelang pemilu dan menjelang akhir masa jabatan. Semuanya bau kepentingan, tidak ada yang tulus dilakukan. Katanya kalau ada keluhan segera disuarakan. Tapi tidak pernah ada yang namanya timbal balik. Waduh ini saya yang terlalu terbawa emosi atau bagaimana ya?

Lalu siapa yang salah, pemerintah? Rakyat? Tak ada yang salah sebenarnya, pemerintah salah? Bisa dibilang iya, rakyat salah? Iya juga. Lalau siapa yang salah. Kalau sudah begini tidak bisa menyalahkan. Yang bisa kita lakukan adalah melakukan apa yang bisa kita lakukan sebaik mungkin. Bagi masyrakat silahkan bersuara tanpa lupa dan mengesampngkan kewajibannya sebagai warga negara. Bagi pemerintah, ya monggo suara rakyatnya didengarkan.

Balik ke masalah operasi zebra. Saya pribadi berpendapat positif dengan adanya operasi zebra. Selain berhasil menurunkan kecelakaan lalu lintas juga meningkatkan kesadaran berkendara masyrakat. Hanya perlu beberapa perbaikan dengan mendengarkan suara serta masukan dari rakyat. Buka telinga lebar-lebar, karena masukan bisa datang darimana saja. Albert Einstein menemukan teori relativitas dari sebuah apel yang jatuh, apalagi kritik, sara, dan masukan. Bisa datang dari mana saja.
 
Selamat berkomentar dan maaf jika isinya menyeleweng kemana- mana. Hanya menumpahkan isi hati dan seluruh unek-unek
 
Selamat bekerja pak polisi, terus amankan lalu lintas negeri ini 😂  
___
Sumber gambar : Makasar.Tribunnews.com

8 Komentar

  1. Selama perjalan pulang dan pergi ke kantor saya sering berjumpa dengan operasi polisi lalu lintas. Alhamdulillah.. aman dan nyaman.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah. Semoga saya segera punya SIM sehingga merasakan keamananan dan kenyamanan saat berkendara

      Terima kasih telah mampir suhu 😊
      Salam hangat

      Hapus
  2. Salam kenal mas dari gearbalap.com..
    Operasi zebra itu perlu buat shock terapi dan reminder bagi pengendara kendaraan bermotor baik mobil atau motor biar ingat SIM dan STNK wkwk..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul tuy saya shock banet kemaren. Soalnya pas jalan gk ada operasi, eh pas mau pulang di dekat tempat parkir pak polisi udah bejibun 😂

      Hapus
  3. saya pernah diminta sama polisi "mau dibantu ga", berapa papk, 50k, ahaaaaaaaaaaaa...... ya sudah kadang masyarakat juga yang membiasakan oknum2 seperti itu...

    BalasHapus
  4. PR besar buat bangsa ini ya gak pernah bisa tertib dan disiplin baik polisi maupun masarakatnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dan sampai sekarang belum teratasi 😊

      Hapus

Anda bebas berkomentar selama tidak mengandung unsur SARA dan PORNOGRAFI. Selamat berbagi pendapat dan berdiskusi di kolom komentar ini.

Orang baik berkomentar dengan baik.
Jadilah komentator yang baik.