Saat Saya Pergi ke Sekolah Tanpa Membawa Apa-apa


Pertama-tama saya mau mengatakan bahwa ini adalah murni pengalaman saya dan tidak ada anjuran untuk meniru, menjiplak, atau bahkan menerapkannya di kehidupan pembaca sekalian. Jadi saya harap pembaca sekalian dapat mengambil poin positif dan tidak dirugikan oleh tulisan ini.

-----------------

Baiklah, sebenarnya ini hanya keluh kesah saya sebagai seorang siswa. Sekarang sebagai siswa saya bisa dibilang berada di masa kritis. Salah sedikit saja bisa buyar mimpi tentang kuliah dan segala pernak perniknya. Bisa dibilang hidup saya dengan seragam putih abu-abu tinggal menghitung hari. Tak genap sebulan lagi saya akan menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer.

Tapi sekarang rasanya memang sungguh berbeda dengan dahulu waktu saya masih SMP. Pertama saat memasuki masa bebas KBM seperti sekarang yang diisi dengan beragam program tryout ataupun simulasi dan entah apa nama lainnya. Saya tak pernah membawa apa-apa. Hanya selembar kertas login yang diberikan guru sehari sebelumnya. Bandingkan dengan sewaktu SMP dulu saya yang masih tetap membawa tas dan beragam alat tulis lengkap lainnya. Sekarang mah tinggal klik. Selesai. Jadi saya tak perlu membawa alat tulis dan tetek bengeknya.

Baca juga : Menjadi Generasi MICIN, Kenapa Tidak?

Sebenarnya sih saya memang harus tetap membawa buku, sebagai bahan jika ingin mengulang pelajaran. Tapi, saat kini memakai sistem komputer mata pelajaran yang diujikan hanya satu mata pelajaran perhari. Pertama karena jumlah komputer yang tidak memadai hingga perlu diadakan sistem sift agar semua siswa mendapat jatah ujian. Jadi rasa semangat saya membawa buku pun menghilang toh, teman-teman sesi 2 pasti membawa buku dan bisa saya pinjam. Atau terkadang jika saya endapat sesi terakhir, saya sempatkan diri bertanya kepada teman yang ujian pada sesi awal.

Entahlah ini yang salah saya atau bagaimana? Namanya juga curahan hati saya. Hasilnya saya sekolah hanya bersenjatakan seragam dan selembar kertas login. Itu saja. 

Semacam ada sesuatu yang berbeda tapi sangat sulit untuk saya jelaskan. Serasa ada yang kurang. Tapi entah saya tak tahu bagaimana cara menggambarkannya? Saya juga menjadi bingung.

Kalau kita pikir, saat ujian memang saat dimana kita sudah dipersiapkan, apalagi ujian nasional. Ujian akhir yang skala nasionalnya masih dipakai oleh beberapa perguruan tinggi sebagai acuan penerimaan mahasiswa baru.  Tapi entah kenapa disaat yang seperti ini spirit saya malah menghilang. Spirit dan semangat saya menjadi kendor dan justru teralihkan ke beberapa hal lain.

Saya pun mulai bertanya kepada orang lain, juga bertanya kepada diri saya sendiri. Apa yang sebenarnya terjadi?

“Kamu terlalu banyak berpikir”

“Bikin skala prioritas” 

“Cobaan kelas akhir”

Dan masih banyak ragam jawaban lain yang saya dapat. Yang akhirnya dapat saya simpulkan bahwa ada sesuatu yang salah dengan saya. Ada sesuatu yang tidak beres dan harus segera diperbaiki dari diri saya. Toh untuk menjadi lebih baik harus dimulai dari diri sendiri.

Baca juga : Cerita Indah Semasa SMA

Saya pun menyadari akhir-akhir ini konsentrasi saya terpecah belah tidak jelas. Proyeksi saya tidak jelas kemana perginya. Skala prioritas saya pun kacau. Saya pun memutuskan untuk berkonsultasi dengan guru Bk dan sanak keluarga. Akhirnya saya dapat sedikit tercerahkan. 

Disadari atau tidak, menjadi seorang siswa kelas akhir memang berat. Banyak sekali pikiran yang harus ditanggung. Dan terkadang hal itu berdampak kepada diri kita sendiri. Akhirnya saya pun memutuskan untuk pergi memajakan diri agar pikiran menjadi rileks dan juga sebagai bagian dari quality time bersama keluarga.

Itulah hal yang saya rasakan, sedikit banyak mungkin hanya tulisan. Toh diawal saya sudah bilang ini curahan hati saya. Semoga bermanfaat. Dan take it enjoy 😊

Salam hangat dari Situbondo 😊

____
Sumber gambar : Pixabay


10 Komentar

  1. I know how you feel sih, I mean, semacam sedikit ngerti..
    Bener sarannya, rilekskan pikiran, sambil tetep mengingat2 perjuangan2 yang udah dihadapi selama ini, biasa lumayan bisa bantu ndorong supaya semangat belajar lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Emang perlu refreshing.. peely istirahat dari kerutinan dan tekanan hidup

      Hapus
  2. Sebelum ujian memang sebaiknya rileks aja,,

    BalasHapus
  3. memang saat mendekati ujian konsentarsi sering buyar dan kita perlu konsisten dan semangat terus

    BalasHapus
  4. semangat yg mau ujian..

    ga bawa apa2, asal otaknya udah di isi penuh kan oke tuh..

    selangkah lagi, semoga lulus ya dek :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. amin. siap... akhir-akhir ini mulai berusaha mengatasi kemalasan yang melanda. mungkin karena saya tidak takut tidak lulus yak?
      BTW thanks doanya kak!

      Hapus
  5. Refreshing memang penting
    saya dulu juga sering kalo mau ujian bgitu
    semoga lulus, bukan sekedar lulus tapi bisa dapet hasil yang memuaskan.. aamiin

    BalasHapus

Anda bebas berkomentar selama tidak mengandung unsur SARA dan PORNOGRAFI. Selamat berbagi pendapat dan berdiskusi di kolom komentar ini.

Orang baik berkomentar dengan baik.
Jadilah komentator yang baik.